Saya punya teman yang pandai membuat lagu. Dia adalah Maria Dewi Setyorini. Saya bertemu dia kali pertama di acara peluncuran buku kumpulan puisi seorang teman yang lain. Di situ, dia dan suaminya membuat musikalisasi puisi. Hasilnya, indah. Dari situ, saya kepingin.
Kepingin apa? Ya, ingin puisi saya yang berikut ini dijadikan lagu:
Bunga Tidur
setangkai bunga tidur
gugur di taman malam
sembari tergolek
dia mendongeng pilu
pada sebuah siang
ketika kesedihan mati suri
kamu berdiri menghadap altar
bersama sang puan
dalam rinai bahagia
terbisik janji setia
yang disaksikan Tuhan Yang Maha Esa
sedang aku
sibuk menyembunyikan sayatan pilu
yang menjerit di pinggir-pinggir mata
Dengan sedikit malu-malu, saya menguhubunginya lewat media sosial untuk itu.
Bersyukur, dia menyambut permintaan saya dengan hangat.
Lagu itu pun jadi dalam waktu sembilan hari, tepatnya pada 19 Maret 2015. Dan baru sempat direkam dalam versi lebih jernih–tanpa noise renovasi rumah–pada 16 Januari 2018.
Perasaan saya tidak berubah saat mendengarnya: merinding sekaligus terharu (lebay? biarin aja :p).
Penasaran dengan lagunya? Klik saja video di bawah ini 🙂
Terima kasih, Mbak Ria dan Mas Yanuar.
Terima kasih juga untuk kalian yang sudah membaca tulisan dan mendengarkan lagu di atas 🙂
Asik, Jeng.. ahh aku suka di bagian : sembari tergolek
dia mendongeng pilu
bikin lagi Jeng 😀