
Duduk berjam-jam di sisimu, aku mampu.
Kau mengendalikan kemudi,
tanganku bersidekap di atas tas abu-abu.
Meski hasrat membuncah,
kita tetap dia dan berjaga-jaga.
Kita berkeliling sampai hujan menjadi gerimis,
kau mengajakku makan es krim di pusat kota.
Kita duduk berhadapan, mencuil dan mencecap
sedikit demi sedikit cinta yang masih ada
dengan sendok mungil di tangan masing-masing.
Aku memintamu bertukar mangkuk,
merasakan apa yang kau rasakan.
Ternyata, perasaan kita masih tetap manis
seperti saat belia.
Kita telah makan es krim di sore yang dingin.
Kita masih punya cinta yang tak lekang oleh musim.
Kemudian tiba waktu untuk melanjutkan perjalanan,
yang berarti waktu perpisahan hampir tiba.
Hari itu, aku bahagia.
Kita telah makan es krim saat gerimis.