Bagaimana Penulis Memanfaatkan AI seperti chatGPT atau DeepSeek?


Belum juga reda euforia soal kecanggihan beberapa teknologi Artificial Intelligence (AI) besutan Amerika Serikat—seperti ChatGPT, Gemini, dan lainnya—kini sudah muncul DeepSeek. Berasal dari China, DeepSeek disebut-sebut bakal menjadi pesaing ChatGPT dan Gemini.

DeepSeek bisa jadi memiliki kemampuan yang sama atau bahkan lebih dari para pendahulunya, termasuk dalam hal menghasilkan tulisan. Kemunculannya pun langsung mengundang perdebatan soal persaingan geopolitik teknologi antara China dan Amerika Serikat.

Belum ada pembahasan (lagi, sih...) soal daftar pekerjaan yang bakal terancam oleh AI. Apakah daftarnya akan terus bertambah panjang? Apakah ancaman tersebut bakal datang lebih cepat, mengingat sudah muncul pemain baru dalam pertarungan AI generatif?

Terlepas dari kemungkinan-kemungkinan yang ada, para penulis perlu segera beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Beradaptasi bukan berarti substitusi. AI tidak bisa menggantikan peran penulis.

AI generatif, seperti chatGPT, memang bisa men-generate perintah atau prompt menjadi tulisan. Akan tetapi, ada celah-celah kosong pada tulisan yang dihasilkan AI generatif, yang cuma bisa diisi oleh penulis: kreativitas ide dan sentuhan emosional. AI masih terbatas menghasilkan tulisan berupa penjabaran data-data.

Di sisi lain, AI sebenarnya dapat melakukan beberapa tugas untuk membantu produktivitas penulis. Lantas, bagaimana penulis memanfaatkan AI, seperti chatGPT atas bahkan DeepSeek?

1. Mengerucutkan ide agar tulisan semakin tajam

Menulis adalah upaya menuangkan pikiran ke dalam kata-kata. Lewat tulisan, kita dapat melihat pemahaman atau cara berpikir seseorang mengenai suatu topik.

Penulis juga merupakan mastermind untuk setiap karyanya. Namun, tantangan para penulis biasanya memulai suatu karya dengen ide yang terlalu luas. AI bisa dimanfaatkan untuk membantu penulis mempersempit cakupan topik, agar tulisan semakin tajam.

2. Menyusun kerangka tulisan

Untuk menciptakan karya tulis dengan sudut pandang tajam, penulis perlu menyusun kerangka tulisan terlebih dahulu. Peran kerangka tulisan menjadi penting untuk memilah-milah pemikiran mana yang diperlukan dan tidak diperlukan untuk sebuah topik tulisan.

Setiap kerangka tulisan membawa penulis menyelami ide-ide yang lebih mendalam mengenai suatu topik. Nah, penulis bisa menggunakan AI generatif, seperti ChatGPT, Bing, Gemini, dan lainnya untuk bikin kerangka tulisan.

3. Riset

Penulis bisa memanfaatkan AI untuk riset data. Misalnya, kalian ingin menulis tentang daya tarik wisata Raja Ampat. Namun, kalian tidak bisa datang ke sana karena keterbatasan beberapa hal.

Nah, kalian bisa melakukan riset menggunakan AI. Kalau sudah mendapatkan data-datanya, kalian tetap perlu memverifikasi agar tidak ada kekeliruan. Tambahkan juga hasil riset dari sumber lainseperti buku dan wawancara narasumber—untuk memperkaya tulisan.

0 Comments