Antara Angsa dan Telur Emasnya, Mana yang Bakal Kamu Jagain Banget?


Aku bikin tebak-tebakan tentang angsa yang menghasilkan telur emas. Di Instagram Story (IGS) dan Threads, aku mengajukan pertanyaan yang sama. Di antara angsa dan telur emas, mana yang bakal dijaga banget?

Dari segelintir orang yang ikutan polling di IGS, 20 persen menjawab telur emas dan 80 persen memilih angsa. Aku juga mendapat hasil polling yang hampir sama di Threads: 12 persen menjawab telur emas dan 88 persen orang memilih angsa.

Pertanyaan soal angsa dan telur emas sebenarnya sarat dengan refleksi mengenai self-love dan self-worth. Aku sendiri sependapat dengan orang-orang yang memilih untuk lebih menjaga angsa, dibandingkan telur emasnya.

Yup. Aku memilih untuk menjadikan diri sendiri sebagai prioritas utama. Uang dan harta benda adalah prioritas selanjutnya.

Foto: Birgitta Ajeng

Bila kalian memiliki pendapat berbeda, tidak apa-apa. Polling ini memang bukan soal benar atau salah, karena perjalanan setiap manusia untuk menerapkan self-love dan menyadari self-worth berbeda-beda.

Ada yang mungkin sejak kecil diajarkan untuk bertelanjang kaki sambil dibonceng ayahnya naik motor, saat berangkat ke sekolah di tengah hujan. Sementara itu, sepatunya disimpan di tas supaya tidak basah. Kulit kakinya sampai berkeriput karena kedinginan dan dia jatuh sakit.

Ketika beranjak dewasa, dia pun tumbuh menjadi orang yang sangat protektif terhadap aset-asetnya. Dia bekerja keras untuk menjaga barang-barang berharganya dari kehilangan atau kerusakan, sampai-sampai tubuhnya kolaps.

Saat sakit, dia baru menyadari tidak memiliki proteksi apa pun atas dirinya. Olahraga, makan makanan bergizi, dan proteksi kesehatan, itu semua sudah terlambat untuk dilakukan. Satu-satunya solusi adalah menguras asetnya untuk membiayai pengobatannya.

Foto: Birgitta Ajeng

Di sisi lain, ada juga yang mungkin sejak kecil ditanamkan pola hidup sehat. Orang tuanya memilih memesan taksi untuk mengantar anaknya berangkat ke sekolah, agar mereka tidak kebasahan dan kedinginan. Tidak apa-apa pengeluaran ongkos di hari itu membengkak, asalkan keluarganya sehat.

Ketika beranjak dewasa, anak itu pun tumbuh menjadi orang yang memprioritaskan kesehatannya. Dia rutin olahraga, makan makanan bergizi, dan memiliki proteksi kesehatan.

Dengan tubuh yang sehat dan bugar, dia percaya bisa tetap produktif di segala musim kehidupan. Kalaupun jatuh sakit, dia sudah memproteksi dirinya dengan asuransi kesehatan. Dia memperlakukan dirinya sendiri sebagai aset paling berharga.

Jadi, seperti yang aku katakan di atas, setiap manusia memiliki perjalanannya masing-masing. Pilihan-pilihan hidup kita, termasuk soal angsa dan telur emas, dipengaruhi oleh faktor pola asuh, pendidikan, lingkungan terdekat saat ini, dan lainnya.

Bila masih ada kesempatan untuk memilih, manakah yang bakal kamu jagain banget? Angsa atau telur emasnya?

0 Comments